Saddha
Saddha atau Sradha
mempunyai arti kata Keyakinan. Keyakinan disini bukan berarti kepercayaan yang
membabi buta atau asal percaya saja, akan tetapi suatu "Keyakinan yang
didasarkan pada pengertian yang muncul karena bertanya dan menyelidiki" (
Vimamsaka Sutta, MN)
Keyakinan itu muncul karena pengertian, maka keyakinan umat Buddha pada sesuatu yang diyakini adalah tidak sama kualitasnya. Tidak ada pengertian yang sama dari orang yang berbeda-beda, akibatnya kualitas keyakinan setiap individu berbeda. Contohnya : Walaupun sama-sama siswa SMA beragama Buddha, namun karena pengetahuan dan pengertian seorang siswa tentang agama Buddha tidak sama dengan temannya, maka hal ini mengakibatkan kualitas keyakinan mereka berbeda.
Sumber keyakinan umat Buddha adalah dari Ajaran-ajaran Buddha Gotama yang tercantum didalam Kitab Tipitaka, antara lain yaitu :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Tiratana atau Triratna
3. Dewa
4. Bodhisatta atau Bodhisattva
5. Arahat atau Arhat
6. Buddha[1]
Keyakinan itu muncul karena pengertian, maka keyakinan umat Buddha pada sesuatu yang diyakini adalah tidak sama kualitasnya. Tidak ada pengertian yang sama dari orang yang berbeda-beda, akibatnya kualitas keyakinan setiap individu berbeda. Contohnya : Walaupun sama-sama siswa SMA beragama Buddha, namun karena pengetahuan dan pengertian seorang siswa tentang agama Buddha tidak sama dengan temannya, maka hal ini mengakibatkan kualitas keyakinan mereka berbeda.
Sumber keyakinan umat Buddha adalah dari Ajaran-ajaran Buddha Gotama yang tercantum didalam Kitab Tipitaka, antara lain yaitu :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Tiratana atau Triratna
3. Dewa
4. Bodhisatta atau Bodhisattva
5. Arahat atau Arhat
6. Buddha[1]
Panca saddha
1.
Keyakinan
terhadap Adhi Buddha
Adi‐Buddha
adalah salah satu sebutan untuk Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha. Sebutan
ini berasal dari tradisi Aisvarika dalam aliran Mahayana di Nepal, yang
menyebar lewat Benggala, hingga dikenal pula di Jawa. Sedangkan Aisvarika
adalah sebutan bagi para penganut paham ketuhanan dalam agama Budha. Kata ini
berasal dari ‘Isvara’ yang berarti ‘Tuhan’ atau ‘Maha Buddha’ atau ’Yang
Mahakuasa’, dan ‘ika’ yang berarti ‘penganut’ atau ‘pengikut’.
2.
Keyakinan
terhadap para Buddha, Bodhisatva, dan Arahat
Boddhisattva
adalah calon Buddha atau seorang yang bercita-cita dan bertekad untuk menjadi
Buddha, dengan menyempurnakan paramita.
Arahat
adalah seorang pemeluk agama Buddha yang telah terbebas belenggu tanha
(hawa nafsu), dengan jalan mencapai penerangan sempurna. Juga disebut siswa
Sang Buddha, karena ketekunan dan keyakinannya melaksanakan ajaran sang Buddha
dalam kehidupan sehari-hari, berlatih dalam sila, samadhi dan panna, sehingga
dapat mengatasi serta melenyapkan semua kekotoran batin dan mencapai tingkat kesucian
tertinggi.[2]
[1] Vajra
Mudra, Saddha, diakses pada 20 maret 2013, dari http://www.wihara.com/forum/ruang-dharma/4834-pbd-bab-iii-saddha-keyakinan.html
[2]
Buddhaism for breakfast, Buddha Dharma, diakses pada 20 maret 2013, dari http://buddhaismforbreakfast.edublogs.org/2012/05/23/buddha-dharma/
Share This :













0 komentar:
Posting Komentar