Buddha
Berasal dari bahasa Sansekerta budh
berarti menjadi sadar,
kesadaraan sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati,
mematuhi. (Arthur Antony Macdonell, Practical Sanskrit Dictionary,
Oxford University Press, London, 1965).
Tegasnya, Buddha berarti seorang yang telah mencapai Penerangan atau
Pencerahan Sempurna dan Sadar akan Kebenaran Kosmos serta Alam
Semesta. "Hyang Buddha" adalah seorang yang telah mencapai Penerangan
Luhur, cakap dan bijak menuaikan karya-karya kebijakan dan memperoleh
Kebijaksanaan Kebenaraan mengenai Nirvana serta mengumumkan doktrin
sejati tentang kebebasan atau keselamatan kepada dunia semesta sebelum parinirvana.
Hyang Buddha yang berdasarkan Sejarah bernama Shakyamuni pendiri
Agama buddha. Hyang Buddha yang berdasarkan waktu kosmik 1) ada
banyak sekali dimulai dari Dipankara Buddha.[1]
kesadaraan sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati,
mematuhi. (Arthur Antony Macdonell, Practical Sanskrit Dictionary,
Oxford University Press, London, 1965).
Tegasnya, Buddha berarti seorang yang telah mencapai Penerangan atau
Pencerahan Sempurna dan Sadar akan Kebenaran Kosmos serta Alam
Semesta. "Hyang Buddha" adalah seorang yang telah mencapai Penerangan
Luhur, cakap dan bijak menuaikan karya-karya kebijakan dan memperoleh
Kebijaksanaan Kebenaraan mengenai Nirvana serta mengumumkan doktrin
sejati tentang kebebasan atau keselamatan kepada dunia semesta sebelum parinirvana.
Hyang Buddha yang berdasarkan Sejarah bernama Shakyamuni pendiri
Agama buddha. Hyang Buddha yang berdasarkan waktu kosmik 1) ada
banyak sekali dimulai dari Dipankara Buddha.[1]
Dharma
Hukum Kebenaran, Agama, hal, hal-hal apa saja yang berhubungan
dengan
ajaran agama Buddha sebagai agama yang sempurna.
Dharma mengandung 4 (empat) makna utama :
1. Doktrin
2. Hak, keadilan, kebenaran
3. Kondisi
4. Barang yang kelihatan atau phenomena.
ajaran agama Buddha sebagai agama yang sempurna.
Dharma mengandung 4 (empat) makna utama :
1. Doktrin
2. Hak, keadilan, kebenaran
3. Kondisi
4. Barang yang kelihatan atau phenomena.
Buddha Dharma adalah suatu ajaran yang menguraikan hakekat
kehidupan
berdasarkan Pandangan Terang yang dapat membebaskan manusia dari
kesesatan atau kegelapan batin dan penderitaan disebabkan
ketidakpuasan. Buddha Dharma meliputi unsur-unsur agama, kebaktian,
filosofi, psikologi, falsafah, kebatinan, metafisika, tata susila,
etika, dan sebagainya.[2]
berdasarkan Pandangan Terang yang dapat membebaskan manusia dari
kesesatan atau kegelapan batin dan penderitaan disebabkan
ketidakpuasan. Buddha Dharma meliputi unsur-unsur agama, kebaktian,
filosofi, psikologi, falsafah, kebatinan, metafisika, tata susila,
etika, dan sebagainya.[2]
Triatna
Seorang telah menjadi umat Buddha bila ia menerima dan mengucapkan
Tri Ratna (Skt) atau Tiga Mustika (Ind) yang berarti Buddha, Dharma,
Sangha. Pada Saat sembahyang atau kebaktian di depan altar Hyang
Buddha. Tri Ratna secara lengkap diucapkan dengan tenang dan khusuk
sampai tiga kali atau disebut Trisarana. Trisarana adalah sebagai
berikut:
Tri Ratna (Skt) atau Tiga Mustika (Ind) yang berarti Buddha, Dharma,
Sangha. Pada Saat sembahyang atau kebaktian di depan altar Hyang
Buddha. Tri Ratna secara lengkap diucapkan dengan tenang dan khusuk
sampai tiga kali atau disebut Trisarana. Trisarana adalah sebagai
berikut:
Bahasa sansekerta:
Buddhang Saranang Gacchami
Dharmang Saranang Gacchami
Sanghang Saranang Gacchami
Dwipanang Buddhang Saranang Gacchami
Dwipanang Dharmang Saranang Gacchami
Dwipanang Sanghang Saranang Gacchami
Tripanang Buddhang Saranang Gacchami
Tripanang Dharmang Saranang Gacchami
Tripanang Dharmang Saranang Gacchami
Lalu, apa itu Sangha?
Sangha adalah Persaudaraan para
bhiksu, bhiksuni (pada waktu permulaan terbentuk).
Kemudian, ketika agama Buddha Mahayana berkembang para anggotanya
selain para bhiksu, bhiksuni, dan juga para umat awam yang telah
upasaka dan upasika dengan bertekad pada kenyataan tidak-tanduknya
untuk menjadi seorang Bodhisattva, menerima dan mempraktekkan
Pancasila Buddhis ataukah Bodhisattva Sila.
Bhiksu (sebutan untuk lelaki) dan bhiksuni (sebutan untuk perempuan)
adalah seseorang yang kehidupanya sudah tidak lagi mencampuri urusan
duniawi, telah menjalankan kehidupan suci, dan patuh serta setia
menghayati dan mengamalkan Buddha Dharma.[3]
Kemudian, ketika agama Buddha Mahayana berkembang para anggotanya
selain para bhiksu, bhiksuni, dan juga para umat awam yang telah
upasaka dan upasika dengan bertekad pada kenyataan tidak-tanduknya
untuk menjadi seorang Bodhisattva, menerima dan mempraktekkan
Pancasila Buddhis ataukah Bodhisattva Sila.
Bhiksu (sebutan untuk lelaki) dan bhiksuni (sebutan untuk perempuan)
adalah seseorang yang kehidupanya sudah tidak lagi mencampuri urusan
duniawi, telah menjalankan kehidupan suci, dan patuh serta setia
menghayati dan mengamalkan Buddha Dharma.[3]
[1] Dhamma
Citta, Pengertian Dasar Buddha Dharma, diakses pada 20 maret 2013, dari http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1181.0
[2] Dhamma
Citta, Pengertian Dasar Buddha Dharma, diakses pada 20 maret 2013, dari http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1181.0
[3] Dhamma
Citta, Pengertian Dasar Buddha Dharma, diakses pada 20 maret 2013, dari http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1181.0
Share This :
0 komentar:
Posting Komentar